MENDAKI BUKIT MATAMU

Riuh rendah gelapnya hidup menjadi kisah lain Warna pelangi bagai hilang tepi Menghadirkan berjuta badai Di antara hadirku yang kesia-siaan. Tertatih merintih untuk menepi Kalut asa berkecamuk menghampiri Hingga hilang sedu-sedan ini Saat ikrar terucap suci. Almanak lusuh ku ganti Tanggal-tanggal menjelma, tak ada lagi nama hari Malam dan siang terlahir dariku Segala di dunia tergadai Hela nafaspun tak sampai kurasa Demi bongkahan tanah dengan kilau mengisi Menuainya untukmu. Mendaki bukit matamu Selepas pelukan itu Aku tak gentar menyala,dalam bara rokokku sendiri Pada waktu yang terlewat ribuan rokok telah kuhisap Tanpa kata aku mengayuhnya Saat engkau terlelap dalam singgasana Tapi tak akan ku biarkan angkara menerpamu Meski apa itu? Di matamu.